Kamis, 07 November 2019

Oh, Gini Yah Redmi AirDOts


Assalamualaikum, kali ini saya akan menulis kisah agak berbeda dari biasanya yang tentang mampir ketempat apa sekarang saya coba selipkan pengalaman saya menggunakan Bluetooth Earphone Redmi AirDots.

Sebelumnya saya sudah menggunakan Bluetooth Earphone Mi Headphone yang menurut saya sebetulnya dari awal keluar sampai tahun sekarang masih bagus-bagus aja dipakai karena fungsinya buat saya yah untuk telepon saja. Tapi karena kelalaian saya Earphone Mi Headphonenya kerendem pas cuci pakaian. Hihi

Sempet sedih awalnya karena menurut saya itu earphone paling kece deh buat denger kajian, musik ataupun telepon pas banget di telinga saya. Berhubung karena kelalaian saya akhirnya nasib earphone itu tidak bisa diselamatkan lagi (drama).

Bagi saya menggunakan earphone bluetooth ini lumayan membantu ketika ngetik sambil terima telepon atau menelpon. Kalau ga pakai earphone harus nempelin hp ke telinga secara muka ku ini bisa memproduksi minyak lebih banyak dari minyak kelapa sawit jadi sehabis menelpon aku kok liat layar HP kayak loyang habis di kasih margarin. Haha

Satu minggu setelah tiadanya earphone bluetooth, saya mulai iseng-iseng liat – liat orang review earphone bluetooth di youtube mulai dari yang paling bagus sampai yang paling biasa aja udah saya tonton. Entah kenapa kalau saya liat review orang di youtube bilang dengan harga segini bisa dapet kualitas ini dan itu. Eh pas cek ke situs jualan kok harganya udah naik semua yah L

Seminggu kemudian antara perlu ga perlu sebenernya akhirnya yah iseng aja cari-cari lagi di toko online cari harga sesuai dengan anggaran saya dong tentunya, hehe. Kalau sesuai dengan filternya harga terendah muncula Redmi Airdots. Tanpa pikirin hasil review yang saya liat di youtube di minggu sebelumnya karena harganya murah yaudah saya beli deh Redmi Airdots.

Kesan ketika barang diterima saya seneng akhirnya bisa punya earphone bluetooth lagi walaupun ga sering – sering banget dipake J. Pas buka kotaknya isinya eaphone beserta wadahnya, sama earbud cadangan 2 (dua) pasang dengan ukuran berbeda-beda dan buku panduan yang berbahasa mandarin tanpa bahasa inggris.

Kesan Pertama Sangat Menggoda
Ketika saya mengeluarkan earphone dari wadahnya lampu indikator di earphonenya menyala warna putih. Nah, pas pairing earphone ke hp nya ternyata sangat – sangat cepat sekali pas search langsung ketemu Redmi AirDots klik oke dan langsung connect. Begitu juga sisi earphone satunya sekali angkat dia langsung connect. Wah ini menurut saya kece banget lah connectnya cepet banget.

Serba Serbi Redmi Airdots

Kalau mau bandingin sama punya saya belumnya yah jelas beda karena untuk connectnya lama banget kadang malah sering putus sendiri pairingnya. Lanjut saya coba untuk denger musik ternyata asyik juga suara yang di keluarkan di earphone ini. Menurut saya sih balance lah suaranya mau jenis musik apapun enak deh suaranya. Ngomong – ngomong ini enak versi saya yah, hehe.

Untuk ketahanan baterainya earphone in termasuk agak lama habis batrenya walaupun saya pakai berapa jam buat telepon dan denger ceramah masih awet aja. Oh iya saya sarankan jangan gunakan earphone ini kiri dan kanan secara berbarengan yah kalau untuk aktivitas kantor karena dipastikan nanti kalian akan sedikit budeg nampaknya earphone ini ada semacam teknologi penghalau suara yg dari luar earphone (semoga pada tau istilahnya).

Ada kekurangan yang menurut saya sangat berpengaruh dari earphone ini. Inget kan di awal saya gunakan earphone ini untuk aktivitas ngetik sambil telepon. Sayangnya earphone ini kalau kita gunakan untuk telepon suara kita akan terdengar lebih kecil terdengarnya malah ada temen yang bilang saya lagi telepon di toilet yah kok bergema.

Mungkin ini berpengaruh karena bentuk earphonenya lebih mungil dari earphone saya yang sebelumnya jadi jarak earphone ke sumber suaranya jadi lebih jauh dan juga kalau kedua earphone ini terpasang untuk menelpon kita akan mendengar suara orang agak sedikit memantul semacam ada jeda antara yang kiri dan yang kanan. Saran saya lebih baik pakai satu sisi aja kalau untuk menelpon.

Mungkin segini aja kesan saya menggunakan earphone Redmi AirDots walaupun kualitas untuk teleponnya kurang oke tapi ga mungkin juga saya jual lagi takutnya ga ketemu lagi dengan harga yang murah lagi,hehe.





Share:

Selasa, 27 Agustus 2019

Seuprit Kisah LRT Palembang


Assalamualaikum semuanya, sesuai janji pada postingan sebelumnya saya akan berbagi cerita selama di Kota Palembang. Sebenernya termasuk sering sih dapat perintah tugas pelatihan di palembang. Kalau di ada pelatihan ke palembang bisanya ada jemputan tapi kali ini berbeda krena pindah tugas yah sebetulnya di jemput juga tapi saya memilih untuk naik transportasi umum aja lah.
Dibandara palembang untuk transportasinya termasuk banyak pilihan, kalau yang sepengamatan saya adanya taksi non online dan taksi online serta ada juga LRT. karena di kota saya sebelumnya tidak ada transportasi LRT ini jadi saya memilih untuk ketujuan saya menggunakan LRT dengan alasan apakah ini lebih cepet, efisien serta nyaman.
Jalan Menuju Ke Stasiun Masih Kurang Nyaman Dengan Barang Bawaan Banyak.
Pertama kali sampai palembang dengan barang bawaan yang sebetulnya tidak sedikit saya kok bisa – bisanya yah memilih memilih menggunakan LRT? apa karena saya sangat antusias mau naik LRT untuk pertama kali yah makanya saya malah memilih naik LRT atau karena saya mau pamer ke saudara – saudara saya kalau saya udah naik LRT, hahaha maklumin yah kalau saya udik.
Lanjut lagi yah, untuk menuju stasiun LRT dari pintu keluar bandara kita langsung saja ke arah kanan nanti perhatikan aja tanda – tandanya sangat jelas. kalau kita membawa banyak barang tentu saja akan kesusahan dikarenakan jalan menuju stasiun yang tergolong cukup jauh dan trolly tidak bisa di bawa sampai stasiun. Jadi sangat disarankan kalau kalian mau menggunakan transportasi LRT ini tidak banyak barang bawaan yah.
Jauh Dekat Cuma Rp. 10.000 yah sesuai lah . . .
Saat saya sampai ke stasiun suasana stasiun bisa di bilang sepi karena Cuma ada saya dan petugas – petugas saja yang ada. Pikirku apakah hanya aku yang naik ini LRT? yaudahlah langsung saja ke loket dan bertanya kalau “mba, kalau saya mau ke hatimu itu turun di stasiun apa yah?” dengan sigap mba nya jawab, mas plis kamu jangan bikin yang baca blogmu halu, hehe.
Jadi karena baru pertama naik LRT saya ditanya sama petugasnya mau tujuan kemana nanti kita akan di beritahu di stasiun mana kita akan berhenti. Terus saya bertanya berapa mba harga tiketnya?untuk ke tujuan mas ini hanya Rp. 10.000, saya nanya lagi misalnya saya mau ke paling ujung stasiun LRT ini brp mb? Sama aja kok mas, begitulah jawab mba petugasnya.
Waktu Tunggu dan Waktu Tempuh yang kurang pas!
Awalnya sampai di stasiun suasana sangat sepi, tapi perlahan penumpang yang lain berdatangan dan jarak saya beli tiket dengan mulai datangnya penumpang yang lain lebih kurang 20 menit dan kereta yang saya tunggu juga belum tiba, Karena pas saya tiba di stasiun keretanya baru saja berangkat. Mungkin itu kali penyebabnya saya sampai tadi sepi.
LRT Palembang ini memiliki 2 jalur kereta. Jadi kalau satu berangkat nunggu yang satu nya tiba. Sebetulnya ada jadwal kapan kereta itu tiba ataupun berangkat. Tapi dari jarak sayang menunggu sampai keretanya tiba dibisa dibilang cukup lama karena untuk waktu tunggunya hampir 45 menit. Untungnya saat itu lagi ga buru – buru jadi ga masalah nunggu agak lama.
Nah, selain waktu tunggu yang kurang efektif untuk kalian yang suka buru -  buru, waktu tempuh dari stasiun bandara ke stasiun yang mau saya tuju juga tergolong lama. Karena biasa dijemput pakai mobil dan sudah ditambah beberapa titik macet di palembang malah bisa di bilang lebih cepat menggunakan mobil ketimbang LRT ini.
Bersih dan Nyaman Loh
Ketika kereta tiba semua orang mulai mengambil ancang -  ancang untuk masuk kedalam kereta. Tapi sebelum masuk petugas mempersilahkan yang keluar kereta dahulu lewat semua baru bisa masuk, sebetulnya ini paling bener biar ga senggol-senggolan kan yah.
Ketika orang rebutan mau masuk saya sih santai aja maklum barang bawaan lumayan ribet kalau mau rebutan masuk secara gerbongnya juga banyak jadi ga takut kehabisan tempat duduk. Suasana didalam kereta yang begitu dingin dengan pemandangan kota palembang setiap perjalanannya sangat menarik dan nyaman lah selama perjalanan.

Jadi kesimpulannya naik LRT ini untuk kalian yang memang penasaran seperti saya ini boleh lah di coba transportasi ini selain bisa buat santai bisa melihat kota palembang dari atas LRT.  semoga kita berjumpa di cerita selanjutnya dikota palembang yah.


Share:

Senin, 29 Juli 2019

Hai Kota Palembang


Assalamualaikum, salam semuanya buat pembaca cerita jani (nampak saya mulai halu). Sudah lama sekali tidak berbagi cerita, maklum masih banyak yang numpuk di draft tapi ga di post (alasan hahaha). Kalau dua tahun yang lalu saya bercerita tentang jalan-jalan di pulau bangka (padahal cuma seuprit aja cerita pulau bangka). Mungkin saat ini saya sudah pindah domisili kerja alias mutasi ke palembang.

Mungkin nanti akan berbagi ceritalah tentang gimana sih jalan – jalan di kota palembang yang tentunya kota ini sangat berbeda dengan kota pangkalpinang (ya iya dong beda jauh lah). Tapi sebelum saya tau akan di mutasi ke kota palembang, mungkin sudah banyak rumor yang tidak sedap dari kota ini seperti perampokan, pencurian, pembunuhan dan lain sebagimacamnya.

Mungkin sekian dulu kali yah pembukaannya, insya allah kalau ada waktu senggang akan lanjut lagi bagaimana jalan – jalan di kota palembang ini.

Share: