Assalamualaikum, saya akan
bercerita beberapa pengalaman saya melewati Toll Palembang ke Bandar lampung.
Sebenernya kurang penting nyeritain toll karena di media internet atau media
televisi pasti banyak yang sudah memberitakan beropersinya Toll Palembang –
Bandar Lampung. Kenapa sih saya mau menceritakan Toll? Jawabannya dikota
kelahiran saya tidak ada Jalur Toll jadi saya penasaran.
Pagi Hari tanggal 24 Desember
2019 saudara sepupu telpon untuk mengajak liburan kelampung dan sekalian untuk
membuktikan kata-kata temennya kalau Palembang – Bandar Lampung lebih kurang 3
jam setengah. Pagi itu berangkatlah kami ke lampung menggunakan mobil saudara.
Minimnya informasi yang kami
punya berapakah biaya toll dari Palembang ke Bandar Lampung, masuk dari pintu
toll mana pun kami masih belum jelas, karena ada beberapa orang bilang kalau
pintu toll terdekat dari Palembang itu pintu toll Jakabaring belum bisa di
lalui jadi harus masuk toll kayu agung. Jarak dari kota Palembang cukup jauh
kalau harus muter ke kayu agung terlebih dahulu.
Tanpa menghiraukan informasi kami
coba aja masuk pintu toll jakabaring. Alhamdulillahnya bisa digunakan pintu
toll tersebut walaupun masih ada beberapa pekerja yang masih sibuk di sekitar
situ. Saya berasumsi ini mungkin karena libur natal kali yah makanya di buka
dulu biar tidak macet pada pintu masuk toll kayu agung.
Kondisi Jalanan
Ilustrasi foto dari https://www.pexels.com |
Jalan Toll dari Palembang ke lampung ini cenderung mulus karena tidak
banyak jalan yang begelom bang kecuali ketika melewati jembatan. Akan tetapi
ketika masuk ke perbatasan Palembang lampung jalannya mulai terasa sangat
bergelombang walaupun bukan kayak gelombang air laut. Jadi kalau untuk yang
menggunakan lajur kanan ketika mendahului sangat disarankan untuk lebih
berhati hati.
Fasilitas
Karena masih dibuka lajur
Palembang – Lampung ini, untuk rest area dirasa belum mumpuni karena terkesan
masih seadanya, seperti Toilet masih bilik – bilik toilet portable yang tak
jarang kesannya masih jorok karena pengguna toilet tersebut masih kurang peduli
kebersihan. Warung makan juga masih seadanya juga, tempat sholat dan pengisian
BBM ada di setiap Rest Area.
Kebetulan pas balik dari Lampung
ke Palembang sore hari jadi kena perjalanan malam, Nah Minimnya Lampu jalan di
Toll ini jadi harus lebih hati-hati atau mungkin masih bertahap tapi yah harus
tetap berhati-hati kalau yang melakukan perjalanan malam hari.
Petunjuk Jalan sangat jelas,
nomor bantuan toll juga banyak sepanjang jalan toll jadi kalau kendaraan kita
ada masalah bisa lah kita ga perlu panik. Google maps juga berfungsi baik
disini dan sangat disarannkan mapsnya google di download dulu yah karena ada
dibeberapa titik sinyal bakal hilang. Tapi kan di toll ga mungkin kesasar yah
karena jalannya Cuma lurus aja, beloknya pas keluar dari toll.
Saya kurang paham, apakah Toll
Palembang – Lampung ini nantinya akan full Cashless atau tidak yang jelas
ketika saya masuk ke toll harus tap kartu e-money atau sejenisnya lah. Tapi kita
masih bisa juga bayar cash karena ada petugas yang menunggu didekat kita harus
tempelkan e-money kita. Pastikan saldo e-money kita cukup yah biar kalau pas
bayar toll kita ga harus minta top up ke petugas toll nanti dikenakan biaya
tambahan Rp. 10.000 (sepuluh ribu) per top up. Lumayan angkanya buat bisa beli
cilok, hehehe
Oh iya, ternyata jalan toll
Palembang – Lampung waktu tempuh lebih kurang tiga jam loh. Kalau menurut
orang-orang kalau kita menggunakan jalur lintas Sumatra bisa memakan waktu tempuh lebih kurang 8 jam ini Cuma 3 jam bisa
hemat waktu 5 jam. Tapi kan kalau perjalanan via toll ini tergantung kita menyesuikan
kecepatannya yang penting selamat sampai tujuan. Sepertinya itu pengalaman yang
saya rasanya pertama nyoba jalur toll yang ada di sumatera.
Sampai Berjumpa di tulisan
selanjutnya.