spot poto |
Dalam sekali tempuh, kita akan menjumpai
banyak pantai di sepanjang perjalanan kita. Tinggal kalian memilih pantai mana
yang akan kalian singgahi? Namun kali ini saya lebih memilih pantai Turun Aban.
Menurut kata orang, pantai Turun Aban beradal dari nama pemilik tanah di area
tersebut, sedangkan Turun sendiri diambil dari kondisi jalan yang menurun
ketika menuju pantai tersebut. Begitulah sedikit info yang bisa saya sampaikan.
Perjalanan dari Pangkalpinang ke pantai
Turun Aban
Saya memulai perjalanan dari pangkalpinang
ke pantai Turun Aban tanpa menggunakan google
maps, karena akses jalan ke sana sangat jelas. Petunjuk jalan sangat
mudah sekali dibaca, selain itu hanya satu jalan untuk menuju ke sana.
karena emang cuma satu jalur untuk menuju
kesana tapi kalau mau menggunakan google
maps juga tidak masalah kok. Mana yg kalian suka aja, hehe. Berdasarkan
waktu tempuh jam tangan saya, untuk sampai ke pantai Turun Aban kurang lebih 30
menit sampai 45 menit. Itu sudah include
terkena lampu merah berapa kali, loh. Haha.
Biaya Retribusi yang tidak jelas
Sampai di kawasan Matras kendaraan kita
akan dihentikan oleh "petugas" tak berseragam yang bebas memungut
retribusi untuk masuk ke area pantai. Saya sebetulnya agak bingung sama
retribusi daerah ini, untuk apa? Akses jalan menuju pantai masih terlihat belum
beraspal dengan tanah kuning. Entah emang konsepnya mau dibikin alami atau
gimana? aku pun kurang tau, deh. Tempat untuk bersantai seperti pondok atau
gubuk di beberapa pantai dikenakan biaya sewa. Jadi, apa yg bisa kita nikmati
dari pembayaran biaya restribusi? Entahah mungkin dia dan tuhan yang tau, hhaha
Apa aja yang ada di Pantai Turun Aban
Pantai Turun Aban ini sebetulnya tempat
berlabuhnya kapal nelayan. Jadi, tak heran ketika kita berkunjung ke sana akan
menjumpai banyak sekali kapal nelayan yang sedang berlabuh. ada masanya kita
berkunjung ke pantai ini banyak sekali kita lihat kapal nelayan menepi. Tapi
ingat yah, kita tidak boleh sembarangan naik kapal nelayan ini, karena sudah
ada larangan tertulis “dilarang naik ke atas kapal”.
Di pantai Turun Aban ini terdapat
batu-batu granit yang menjulang tinggi dengan pasit putih. Yah, mirip seperti
pantai yang kalian lihat pada film laskar pelangi. Selain itu kalian dapat
melihat pemandangan unik ketika perahu nelayan tersangkut batu granit besar di
tengah laut. Jika kalian suka dan tertarik dengan wisata bawah laut, pantai ini
juga memiliki spot snorkeling indah. Menariknya kita tak perlu jauh-jauh
berenang atau naik kapal ke tengah laut untuk mendapatkan spot underwater tersebut, karena letaknya di tepian pantai.
Pantai ini memiliki tepian yang luas dan
cocok buat kalian yang ingin bertamasya ke pantai dengan menggelar tikar untuk
makan bersama atau bakar-bakar ikan. Asyik bukan? Tapi ingat, apapun aktivitas
kalian, jangan lupa buang sampah pada tempatnya, ya!
Traveling akan terasa kurang bila kita
melewatkan moment foto-foto, selfie atau wefie. Ya, bagi kalian yang suka
dengan hal tersebut kalian bisa manfaatkan spot di sebelah atau di depan
tulisan “Pantai Turun Aban”. Selain itu batu-batu granit pun dapat menjadi
salah satu spot yang menarik untuk berfoto ria. Batu-batu tersebut Nampak
cantik ketika masih alami dan bebas dari coretan tangan-tangan kreatif yang tak
bermoral.
Pantai ini memiliki lahan parkir yang luas
dan lebih tertata dan terlihat ada petugas jaga. Jadi gak kayak setan yang
tiba-tiba muncul saat kita pulang dan pada saat kita datang dia gak ada. Haha. Beberapa
fasilitas lainnya adalah mushola untuk ibadah bagi pengunjung muslim. Pantai
ini terlihat cukup bersih, meskipun ada beberapa sampah yang masih terlihat,
entah siapa yang membersihkannya?
Nah, gimana udah terasa belom aura-aura
kasihnya? Eh, aura mau liburan ke pantai Turun Aban ini? Kalau mau, boleh deh
kita berangkat sama-sama. Dengan syarat waktu luang kita berjodoh, ya! Hehe. yah tapi harus cocok-cocokan waktu dulu yah. Hehe
0 komentar:
Posting Komentar