Minggu, 01 Maret 2020

Toll Palembang - Lampung


Assalamualaikum, saya akan bercerita beberapa pengalaman saya melewati Toll Palembang ke Bandar lampung. Sebenernya kurang penting nyeritain toll karena di media internet atau media televisi pasti banyak yang sudah memberitakan beropersinya Toll Palembang – Bandar Lampung. Kenapa sih saya mau menceritakan Toll? Jawabannya dikota kelahiran saya tidak ada Jalur Toll jadi saya penasaran.

Pagi Hari tanggal 24 Desember 2019 saudara sepupu telpon untuk mengajak liburan kelampung dan sekalian untuk membuktikan kata-kata temennya kalau Palembang – Bandar Lampung lebih kurang 3 jam setengah. Pagi itu berangkatlah kami ke lampung menggunakan mobil saudara.

Minimnya informasi yang kami punya berapakah biaya toll dari Palembang ke Bandar Lampung, masuk dari pintu toll mana pun kami masih belum jelas, karena ada beberapa orang bilang kalau pintu toll terdekat dari Palembang itu pintu toll Jakabaring belum bisa di lalui jadi harus masuk toll kayu agung. Jarak dari kota Palembang cukup jauh kalau harus muter ke kayu agung terlebih dahulu.

Tanpa menghiraukan informasi kami coba aja masuk pintu toll jakabaring. Alhamdulillahnya bisa digunakan pintu toll tersebut walaupun masih ada beberapa pekerja yang masih sibuk di sekitar situ. Saya berasumsi ini mungkin karena libur natal kali yah makanya di buka dulu biar tidak macet pada pintu masuk toll kayu agung.

Kondisi Jalanan
Ilustrasi foto dari https://www.pexels.com
Jalan Toll dari Palembang ke  lampung ini cenderung mulus karena tidak banyak jalan yang begelom bang kecuali ketika melewati jembatan. Akan tetapi ketika masuk ke perbatasan Palembang lampung jalannya mulai terasa sangat bergelombang walaupun bukan kayak gelombang air laut. Jadi kalau untuk yang menggunakan lajur kanan ketika mendahului sangat disarankan untuk lebih berhati hati.




Fasilitas
Karena masih dibuka lajur Palembang – Lampung ini, untuk rest area dirasa belum mumpuni karena terkesan masih seadanya, seperti Toilet masih bilik – bilik toilet portable yang tak jarang kesannya masih jorok karena pengguna toilet tersebut masih kurang peduli kebersihan. Warung makan juga masih seadanya juga, tempat sholat dan pengisian BBM ada di setiap Rest Area.

Kebetulan pas balik dari Lampung ke Palembang sore hari jadi kena perjalanan malam, Nah Minimnya Lampu jalan di Toll ini jadi harus lebih hati-hati atau mungkin masih bertahap tapi yah harus tetap berhati-hati kalau yang melakukan perjalanan malam hari.

Petunjuk Jalan sangat jelas, nomor bantuan toll juga banyak sepanjang jalan toll jadi kalau kendaraan kita ada masalah bisa lah kita ga perlu panik. Google maps juga berfungsi baik disini dan sangat disarannkan mapsnya google di download dulu yah karena ada dibeberapa titik sinyal bakal hilang. Tapi kan di toll ga mungkin kesasar yah karena jalannya Cuma lurus aja, beloknya pas keluar dari toll.

Pembayaran masih Bisa Cashless atau Cash.
Ilustrasi foto dari https://www.pexels.com
Saya kurang paham, apakah Toll Palembang – Lampung ini nantinya akan full Cashless atau tidak yang jelas ketika saya masuk ke toll harus tap kartu e-money atau sejenisnya lah. Tapi kita masih bisa juga bayar cash karena ada petugas yang menunggu didekat kita harus tempelkan e-money kita. Pastikan saldo e-money kita cukup yah biar kalau pas bayar toll kita ga harus minta top up ke petugas toll nanti dikenakan biaya tambahan Rp. 10.000 (sepuluh ribu) per top up. Lumayan angkanya buat bisa beli cilok, hehehe

Oh iya, ternyata jalan toll Palembang – Lampung waktu tempuh lebih kurang tiga jam loh. Kalau menurut orang-orang kalau kita menggunakan jalur lintas Sumatra bisa memakan waktu tempuh lebih kurang 8 jam  ini Cuma 3 jam bisa hemat waktu 5 jam. Tapi kan kalau perjalanan via toll ini tergantung kita menyesuikan kecepatannya yang penting selamat sampai tujuan. Sepertinya itu pengalaman yang saya rasanya pertama nyoba jalur toll yang ada di sumatera.
Sampai Berjumpa di tulisan selanjutnya.

Share: