Minggu, 26 Maret 2017

Benteng Kota di Desa Tempilang

Tempilang, adalah desa yang berada di Pulau Bangka. Desa yang berjarak 72 km dari pusat kota Pangkalpinang terkenal dengan kegiatan perang ketupat di bulan Ruahan. Berdasarkan info dari seorang teman saya pun ingin mengunjungi tempat bersejarah yang ada di sana.

Saya menuju desa Tempilang dengan sangat mudah, karena medan menuju desa tersebut tergolong bagus dengan jalan beraspal. Selain itu, sinyal pada ponsel seluler pun lancar, sehingga saya bisa menggunakan google maps untuk memandu perjalanan saya. Alasan saya menggunakan google maps adalah untuk mencari jalan yang lebih singkat, karena bila mengikiti petunjuk lokal makan jarak tempuh akan mencapai 90 km. Jauh, kan? Tapi kalau kalian memilih untuk melalui jalan tersebut sih nggak masalah.

Sepanjang jalan kenangan, eh, maksud saya sepanjang jalan menuju desa Tempilang ini saya melihat hutan di kanan dan kiri jalan. Tak jarang juga saya melihat kebun milik warga. Saya pun melihat beberapa orang mandi di sungai yang aliranya jernih. Saya menjamin, bila perjalanan kalian menuju desa Tempilang ini tidak akan terasa bosan.

Sesampainya di desa tempilang ini kalian akan menyaksikan desa kecil tapi dengan fasilitasnya yang lengkap. Jika kamu kalau kehabisan bensin banyak yang jualan di sini. malah terkadang kamu juga menjumpai pom bensin mini, lho!. Kalau kamu lapar, dan butuh mau cari cemilan ada banyak mini market di sepanjang jalan. Inget mini market bukan warung yah, haha. mau cari jodoh pun banyak yang cantik cantik. Jadi jangan berpikiran kalo di desa itu sepi dan kurang menyenangkan gitu yah.

Masalah muncul ketika kita mau ke situs benteng kota ini. Google maps yang saya gunakan sebagai panduan tidak memberikan lokasi yang akurat. Jadi harus balik ke cara lama, kita harus bertanya kepada masyarakat sekitar. Syukurlah warga sekitar ramah dan tahu lokasi situs benteng kota yang akan saya tuju. Mereka pun sangat antusias memberikan direksi kesana secara tepat dan jelas.

View Benteng Kota - Tempilang
Setibanya di lokasi saya merasa takjub dengan kondisi Benteng yang nampak bersih. Namun sayang, saya tidak menemukan seorang pun di sana. Saya hanya berfikir apakah saya datang terlalu pagi? Atau mungkin pengunjung mulai ramai ketika sore hari? Entahlah.

Puing-Puing Benteng Kota 
Rasa penasaran saya terhadap bangunan yang kondisinya sudah tak utuh lagi ini belum terjawab. Saya tidak menemukan informasi yang konkrit perihal bangunan tersebut. Padahal kawasan di Benteng ini nampak terawat. Sangat disayangkan bukan?

Ketika saya melihat lebih dekat lagi, saya menemukan beberapa rumah keong dan siput pada reruntuhan bangunan tersebut. Diduga material bangunan atersebut berasal dari pasir pantai. Namun saya belum dapat menyimpulkan bangunan tersebut. Dugaan Benteng bisa jadi benar, karena tingginya tembok bangunan.

penampakan Rumah Keong dan Pasir pantai pada tembok 
Dinding yang tebal serta tinggi bisa saja ini serta bentuk-bentuk jendela yang besar bisa menguat kalau memang benar ini bekas peninggalan sejarah. tapi apakah fungsi dari bangunan ini dahulunya? sayangnya itu belum bisa terjawab oleh saya karena tidak mendapat informasi yang cukup.
Bekas Jendela

benteng kota di desa tempilang ini tempat yang rekomendasi untuk dikunjungi. selain tempatnya yang bersih dan terawat dan jarak tempuh pun tidak terlalu jauh. oh iya, tempat ini instagramable deh buat kalian yang suka foto maupun explore tempat baru. 

semoga kedepannya tempat ini dilengkapi dengan penjelasan/edukasi yang terpajang di sekitar situsnya agar para pengunjung yang datang bisa tahu sejarah dari situs tersebut


Share: